Selasa, 22 Oktober 2013

Batubara di Indonesia

Batu Bara adalah salah satu contoh batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organic, utamanya sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.

Batubara memiliki 4 kelas yaitu : kanan ke kiri menunjukkan tingkat kepadatan


Untuk mendapatkan batu bara diperlukan usaha penambangan. Metode penambangan yang diterapkan dalam industry batu bara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tambang dalam (underground) dan tambang terbuka.

Tambang Dalam
Tambang dalam dilakukan pertama-tama dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa lubang sumuran ataupun berupa lubang mendatar atau menurun menuju lapisan batu bara yang akan ditambang.

Room and Pillar 
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai peyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan tidak diijinkan.

Longwall
Metode penambangan ini dicirikan dengan membuat panel-panel penambangan dimana ambrukan batuan atap diijinkan terjadi di belakang daerah penggalian.

Tambang Terbuka
Dilakukan pertama-tama dengan mengupas lapisan tanah penutup. Kemudian menyediakan peralatan yang sesuai dengan jenis batu bara yang ditambang.
Tambang terbuka dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Contour Mining
Tipe penambangan ini pada umumnya dilakukan pada endapan batubara yang terdapat di pegunungan atau perbukitan. Penambangan batubara dimulai pada suatu singkapan di permukaan atau crop line dan selanjutnya mengikuti garis kontur di
sekeliling bukit.
        
2.      Mountain Top Removal
Tipe penambangan ini dilakukan dengan mengupas seluruh lapisan tanah penutup sehingga memungkinkan perolehan tambang batubara 100%.
  
3.      Open Pit
Merupakan cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum. Apabila hal ini diterapkann pada endapan batubara, dilakukan dengan cara membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan siap untuk dieksploitasi.


Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas di wilayah Indonesia. Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 290 juta Ha di Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas 74 juta Ha yang sudah diselidiki.

Di Indonesia perusahaan yang bergerak di bidang batubara adalah PT. Bukit Asam, Kaltim Prima Coal, Arutmin, Adaro, Berau Coal.

Rata-rata produksi pertambangan batu bara Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Sekitar 10% untuk kebutuhan energy dalam negeri dan sekitar 90 % di ekspor ke luar negeri. Pengunaan batu bara didalam negeri adalah sebagai sumber energy panas dan bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan industry semen serta dalam jumlah yang terbatas pada industri kecil, seperti pada pembakaran batu gamping, genteng sebagai,reduktor dan industry, pelabuhan timah dan nikel. Komoditi batubara Indonesia diekspor ke Afrika , Eropa , Amerika dan Asia sebagai peningkat devisa Negara. Selain itu, penggunaa batubara bisa dipakai untuk membuat briket batubara, serta batubara gas dan cair yang berguna untuk bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.



0 komentar: