Batubara di Indonesia
Batu Bara adalah salah satu contoh batuan sedimen
yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organic, utamanya sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batubara memiliki 4 kelas yaitu : kanan ke kiri
menunjukkan tingkat kepadatan
Untuk mendapatkan batu bara diperlukan usaha
penambangan. Metode penambangan yang diterapkan dalam industry batu bara dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu tambang dalam (underground) dan tambang
terbuka.
Tambang
Dalam
Tambang dalam dilakukan
pertama-tama dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa lubang sumuran
ataupun berupa lubang mendatar atau menurun menuju lapisan batu bara yang akan
ditambang.
Room and Pillar
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai peyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan tidak diijinkan.
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai peyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan tidak diijinkan.
Longwall
Metode penambangan ini dicirikan
dengan membuat panel-panel penambangan dimana ambrukan batuan atap diijinkan
terjadi di belakang daerah penggalian.
Tambang
Terbuka
Dilakukan pertama-tama dengan
mengupas lapisan tanah penutup. Kemudian menyediakan peralatan yang sesuai
dengan jenis batu bara yang ditambang.
Tambang terbuka dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Contour
Mining
Tipe
penambangan ini pada umumnya dilakukan pada endapan batubara yang terdapat di
pegunungan atau perbukitan. Penambangan batubara dimulai pada suatu singkapan
di permukaan atau crop line dan selanjutnya mengikuti garis kontur di
sekeliling
bukit.
2. Mountain
Top Removal
Tipe
penambangan ini dilakukan dengan mengupas seluruh lapisan tanah penutup
sehingga memungkinkan perolehan tambang batubara 100%.
3. Open
Pit
Merupakan
cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum. Apabila hal ini
diterapkann pada endapan batubara, dilakukan dengan cara membuang lapisan
batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan siap untuk
dieksploitasi.
Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau
dari sudut geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen
yang berumur tersier yang terdapat secara luas di wilayah Indonesia. Menurut
Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 290 juta Ha di
Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya. Dari
jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas 74 juta Ha yang sudah
diselidiki.
Di Indonesia perusahaan yang bergerak di bidang
batubara adalah PT. Bukit Asam, Kaltim Prima Coal, Arutmin, Adaro, Berau Coal.
Rata-rata produksi pertambangan batu bara Indonesia
mencapai 300 juta ton per tahun. Sekitar 10% untuk kebutuhan energy dalam
negeri dan sekitar 90 % di ekspor ke luar negeri. Pengunaan batu bara didalam
negeri adalah sebagai sumber energy panas dan bahan bakar, terutama dalam
pembangkit tenaga listrik dan industry semen serta dalam jumlah yang terbatas
pada industri kecil, seperti pada pembakaran batu gamping, genteng
sebagai,reduktor dan industry, pelabuhan timah dan nikel. Komoditi batubara
Indonesia diekspor ke Afrika , Eropa , Amerika dan Asia sebagai peningkat
devisa Negara. Selain itu, penggunaa batubara bisa dipakai untuk membuat briket
batubara, serta batubara gas dan cair yang berguna untuk bahan bakar alternatif
pengganti minyak bumi.
0 komentar: