Kamis, 14 November 2013

Kontroversi Royalti Batubara

      Sekarang ini, para pengusaha industry pertambangan batubara sedang mengalami kegelisahan dan kecemasan. Pasalnya pemerintah mempunyai rencana untuk menaikkan besarnya royalty dan akan mengenakan bea keluar (bk) terhadap komoditas batubara negara ini. Kebijakan tersebut rencananya akan mulai diterapkan pada awal tahun 2014, yaitu januari 2014. Pemerintah membuat kebijakan ini rencananya bertujuan untuk menambah pendapatan Negara, memajukan industry yang bernilai tambah batubara, dan untuk menjamin pasokan batubara di dalam negeri.

        Saat ini, royalty untuk komoditas batubara yang telah dan sedang berlaku yaitu sebesar 6,5% untuk kelompok pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan 13,5% untuk pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara). Kebijakan yang diajukan oleh pemerintah yaitu supaya royalty bagi IUP tidak berbeda jauh dengan PKP2B. Saat ini tarif royalty yang berlaku masih tarif lama yakni 3% untuk batubara kalori kurang dari 5100Kkal/Kg, 5% untuk batubara kalori antara 5100-6100Kkal/Kg, dan 7% bagi batubara berkalori lebih dari 6100Kkal/Kg. Dan tarif royalty batubara yang akan dinaikkan sebesar 10% bagi batubara kalori kurang dari 5100Kkal/Kg, 12% bagi batubara berkalori antara 5100-6100Kkal/Kg, dan 13,5% bagi batubara berkalori lebih dari 6100Kkal/Kg. Sedangkan untuk pengenaan bea keluar, pemerintah belum menetapkan mekanisme dan besarannya. Beleid untuk kebijakan tersebut masih digodok.

          Fakta yang ada saat ini, industry batubara di tanah air Indonesia ini sedang mengalami masalah terkait harga ekspor yang turun drastis ‘anjlok’. Harga batubara yang pernah mencapai US$120 per ton kini hanya tinggal sekitar US$70 per ton. Tanpa kenaikan royalty dan pengenaan bea keluar pun saat ini banyak pengusaha batubara yang kesusahan bahkan gulung tikar alias menghentikan produksinya, khususnya perusahaan skala kecil yang tak sanggup menutupi biaya operasional produksi.

         Dengan kondisi semua itu, menaikkan royalty dan pengenaan bea keluar justru membuat perusahaan batubara mencari – cari akal untuk menghindarinya dan akibatnya bisa menimbulkan maraknya penambangan batubara illegal. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 contohnya, menyebutkan total produksi batubara nasional sebesar 425 juta ton. Tetapi, data dari kementrian ESDM menyebutkan hanya 397 juta ton, ada perbedaan sekitar 55 juta ton dengan arti sekitar Rp.3,5-5,5 triliun negara kehilangan pendapatan. Jika kita lihat dari tujuan untuk menjamin pasokan dalam negeri, faktanya kebutuhan domestic saat ini tidak sampai 20 % dari produksi nasional sehingga pasokan itu pasti akan terjamin. Ekspor batubara memberikan kontribusi devisa yang besar untuk negara dan merupakan penyelamat defisit neraca perdagangan yang merupakan persoalan ekonomi terbesar negeri ini.

         
        Dengan kondisi saat ini, hilirisasi disektor pertambanganlah sebenarnya solusi masalahnya, termasuk hilirisasi sektor batubara, bukan menaikkan royalty atau pengenaan bea keluar. Ditakutkan hanya demi mengejar penerimaan negara dengan menaikkan royalty dan pengenaan bea keluar membuat neraca perdagangan Indonesia semakin terancam. Jika dilihat dari kehilangan penerimaan/pendapatan yang dialami Negara, meningkatkan pengawasan terhadap industry pertambangan batubara akan lebih bagus daripada mengenakan bea keluar. 
Read More

Peran Perusahaan Dalam Pembangunan Daerah

            Kegiatan pertambangan adalah kegiatan mengambil bahan bumi yang terdapat diatas maupun diawah permukaan bumi. Kegiatan ini membutuhkan modal yang besar dan memiliki resiko yang besar pula walaupun kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan yang cukup parah, namun kegiatan pertambangan harus terus berlangsung karena kebutuhan akan komoditas terus meningkat.

Untuk memperbaiki keadaan yang telah dirusak tentunya perusahaan harus melakukan timbal balik kepada lingkungan dimana lokasi tempat menambang,  dengan menunjukan rasa kepedulian dan tanggungjawab  sosial melalui pembangunan  daerah. Program pembanguna daerah ini dapat berupa bantuan fisik maupun nonfisik.
      
Ada beberapa hal perlu diperhatikan  perusahaan tambang adalah
        1.Kegiatan pembangunan daerah akses masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik dan 
           tidak bergantung  pada keberadaaan perusahaan
        2.Pembangunan daerah harus disusun perancanaan jangka panjang , jangka menengah dan jengka panjang 
           sejalan dengan jangka waktu kontrak
        3.Melibatkan pemda dan jika ada konflik denganmasyarakat penyelesaianya dilakukan melalui pemda

Untuk merealisaikan program yang dirancang oleh perusahaan yang direalisasikan  melalui CSR ,perusahaan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Beruikut beberapa contoh program sosial yang telah dilakukan beberapa perusahaan
1
.          PT.Newmont Nusa Tenggara
Bidang pendidikan merupakan salah satu program agar masyarakat memliki kualitas  yang tinggi, adanya Beasiswa Perak yang diberikan kepada 300 siswa smp-SMA tahun ajaran 2013/2014, kemudian adanya bantuan ke 3 universitas di Sumbawa besar.  Tahun 2013 pt Newmont akan menitikberatkan pada pembanguan infrasruktur yang menyangkut kepentingan orang banyak. Selain itu PT Newmont Nusa Tenggara bekerjasama dengan kemenpera dan KSB  untuk mendukung proram membebaskan Kabupaten Sumbawa Barat dari rumah tidak layak huni, PT NNT mengucurkan dana sebesar Rp. 24,7 miliar. Dimana terdapat 3883 rumah yang terdapat pada 8 Kecamatan yang akan mendapatkan bantuan

2        PT Kaltim Prima Coal



KPC menyiapkan tiap tahun dana CSR sebesaar 45,5 miliar. Dibidang ekonomi masyarakt diberi lahan seluas 300 hektare untuk ditanami kakao, kemudian membuat kolam udang, perkebunan pisang dan peternakan ayam. Kemudian bantuan dana dalam pengembangan kualitas pendidikan di Kutai Timur. Dari berbagai CSR KPC telah mendapat penmgkuan dunia Internastional sebgai program terbaik yaitu Program Peternakan Sapi  Terpadu (PESAT) dan Program Penaggulangan Sampah berbasis komuitas(Gerak Bersemi).

3.      PT Bukit Asam
Banyak program yang dirancang ooleh Pt BA. Misalnya program bina wilayah meruapakan pogram pemberdayaa potensi ekonomi masyarakat untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik , dana yang di kucurkan sebanyak  Rp. 74,09 miliar. Di bidang kesehatan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan.  Di bidang lingkungan persero terus mengadakan penelitian dan  pengembangan untuk menimpelmentasikan program green mining dans sosialisasi lingkungan.

Beberapa perusahan tersebut menjadi contoh pentingnya peran dan hubungan yang harmonis  anatar perusahaan sebagai pihak yang mengambil manfaat dari daerah tersebut  dan masyarakat sebagai penduduk yang merasakan kehadiran dari perusahaan. Semoga hal ini dapat terus dipacu dan dikembangkan untuk menciptakan tatanan kehidupan yang berkualitas. Karena  hal ini sangat penting bahwa kehadiran perusahaan tidak hanya mengeruk sumber daya alam , namun memberi kompensasi melalui proram yang meningkatkna taraf kesejahteraan social ekonomi masyarakat.
Read More

Selasa, 22 Oktober 2013

Desain poster/propaganda olahraga terbaik Tambang 2012

Desain poster/propaganda olahraga terbaik dimenangkan oleh Dwi Mukti Yulianto 12112007. Berikut adalah desainnya:



Selamat kepada Mukti karena kreatifitasnya dalam membuat poster
Read More

Batubara di Indonesia

Batu Bara adalah salah satu contoh batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organic, utamanya sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.

Batubara memiliki 4 kelas yaitu : kanan ke kiri menunjukkan tingkat kepadatan


Untuk mendapatkan batu bara diperlukan usaha penambangan. Metode penambangan yang diterapkan dalam industry batu bara dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tambang dalam (underground) dan tambang terbuka.

Tambang Dalam
Tambang dalam dilakukan pertama-tama dengan jalan membuat lubang persiapan baik berupa lubang sumuran ataupun berupa lubang mendatar atau menurun menuju lapisan batu bara yang akan ditambang.

Room and Pillar 
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai peyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan tidak diijinkan.

Longwall
Metode penambangan ini dicirikan dengan membuat panel-panel penambangan dimana ambrukan batuan atap diijinkan terjadi di belakang daerah penggalian.

Tambang Terbuka
Dilakukan pertama-tama dengan mengupas lapisan tanah penutup. Kemudian menyediakan peralatan yang sesuai dengan jenis batu bara yang ditambang.
Tambang terbuka dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Contour Mining
Tipe penambangan ini pada umumnya dilakukan pada endapan batubara yang terdapat di pegunungan atau perbukitan. Penambangan batubara dimulai pada suatu singkapan di permukaan atau crop line dan selanjutnya mengikuti garis kontur di
sekeliling bukit.
        
2.      Mountain Top Removal
Tipe penambangan ini dilakukan dengan mengupas seluruh lapisan tanah penutup sehingga memungkinkan perolehan tambang batubara 100%.
  
3.      Open Pit
Merupakan cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum. Apabila hal ini diterapkann pada endapan batubara, dilakukan dengan cara membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan siap untuk dieksploitasi.


Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas di wilayah Indonesia. Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 290 juta Ha di Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas 74 juta Ha yang sudah diselidiki.

Di Indonesia perusahaan yang bergerak di bidang batubara adalah PT. Bukit Asam, Kaltim Prima Coal, Arutmin, Adaro, Berau Coal.

Rata-rata produksi pertambangan batu bara Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Sekitar 10% untuk kebutuhan energy dalam negeri dan sekitar 90 % di ekspor ke luar negeri. Pengunaan batu bara didalam negeri adalah sebagai sumber energy panas dan bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan industry semen serta dalam jumlah yang terbatas pada industri kecil, seperti pada pembakaran batu gamping, genteng sebagai,reduktor dan industry, pelabuhan timah dan nikel. Komoditi batubara Indonesia diekspor ke Afrika , Eropa , Amerika dan Asia sebagai peningkat devisa Negara. Selain itu, penggunaa batubara bisa dipakai untuk membuat briket batubara, serta batubara gas dan cair yang berguna untuk bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.



Read More

Potensi logam mulia di negeri ini

Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2).

Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan volkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit nativ. Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme.
Logam tembaga digunakan secara luas dalam industri peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifier transsistor, bidang telekomunikasi, dan bidang-bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi, seperti untuk pembuatan tabung-tabung dan klep di pabrik penyulingan. Meskipun aluminium dapat digunakan untuk tegangan tinggi pada jaringan transmisi, tetapi tembaga masih memegang peranan penting untuk jaringan bawah tanah dan menguasai pasar kawat berukuran kecil, peralatan industri yang berhubungan dengan larutan, industri konstruksi, pesawat terbang dan kapal laut, atap, pipa ledeng, campuran kuningan dengan perunggu, dekorasi rumah, mesin industri non?elektris, peralatan mesin, pengatur temperatur ruangan, mesin-mesin pertanian. 
Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.


Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
       
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser. Salah satu tipe cebakan primer yang biasa dilakukan pada penambangan skala kecil adalah bijih tipe vein ( urat ), yang umumnya dilakukan dengan teknik penambangan bawah tanah terutama metode gophering / coyoting ( di Indonesia disebut lubang tikus ). Penambangan dengan sistem tambang bawah tanah (underground), dengan membuat lubang bukaan mendatar berupa terowongan (tunnel) dan bukaan vertikal berupa sumuran (shaft) sebagai akses masuk ke dalam tambang. Penambangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan dilakukan secara selektif untuk memilih bijih yang mengandung emas baik yang berkadar rendah maupun yang berkadar tinggi. Terhadap batuan yang ditemukan, dilakukan proses peremukan batuan atau penggerusan, selanjutnya dilakukan sianidasi atau amalgamasi, sedangkan untuk tipe penambangan sekunder umumnya dapat langsung dilakukan sianidasi atau amalgamasi karena sudah dalam bentuk butiran halus.
Emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cadangan devisa, dll. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.


Perak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite (AgCl), Polybasite (Ag16 Sb2 S11), Proustite (Ag2 As S3) dan Pyrargyrite (Ag3 Sb S3). Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi rongga-rongga. Kegunaannya adalah untuk perhiasan, cindera mata, logam campuran, dll. Potensinya selalu berasosiasi dengan logam lainnya seperti emas dan tembaga.
     
Metoda penambangan yang biasanya diterapkan untuk penambangan tembaga, emas, maupun perak adalah metoda penambangan terbuka karena ketiga barang tambang tersebut sering ditemukan secara bersamaan dalam suatu cebakan bijih bahan galian. Selain itu kesamaan susunan atom serta keberadaan logam – logam ini dalam satu golongan mengakibatkan sering ditemukan secara bersamaan.Seperti salah satu area cebakan yang ada di Grasberg, Tembagapura, Irian Jaya seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah

Selain itu penambangan logam-logam ini dapat juga dilakukan dengan metoda penambangan bawah tanah. Potensi cebakan yang masih memiliki kandungan bijih jauh didalam bawah permukaan mengakibatkan metoda penambangan terbuka yaitu open pit harus dikolaborasikan dengan pembukaan trowongan seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia pada waktu yang lalu. Selain itu ketidakekonomisan bukaan tambang terbuka juga dapat menjadi salah satu alasan terjadinya kolaborasi antara open pit dengan bukaan trowongan. Hal ini dapat dilakukan karena kondisi geologis batuan juga menunjang untuk diadakaanya bukaan trowongan.

 Metoda mendulang ( panning) juga dapat dilakukan untuk penambangan emas. Hal ini diakibatkan penggerusan (erosi) pada batuan yang berda di hulu sungai yang mengandung mineral-mineral sehingga ketika hasil penggerusan telah berada di anak-anak sungai,maka emas dapat ditemukan dengan metode tersebut.

Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua diIndonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan logam-logam diatas diantaranya yaitu, PT.Newmont di Nusa Tenggara Barat, PT.Freeport Indonesia di Tembagapura, PT.Aneka Tambang,PT.Nusa Halmahera Mineral, Agin Court Resources di Sumatra Utara. Kebanyakan perusahaan yang bergerak dipertambangan emas juga bergerak dipertambangan tembaga dan perak. Namun, di Indonesia sangat sulit menemukan perak murni tetapi berada disatu kesatuan dengan emas dan tembaga
 
Perak
Emas
Tembaga






               www.google.com
               www.anekabarangtambang.blogspot.com
               www.adinegoromining.blogspot.com



Read More

Melimpahnya Potensi Timah di Indonesia

Timah (Sn) adalah suatu logam berwarna abu-abu atau perak metalik yang berada di golongan 14 (IV A) dalam tabel periodik. Timah sendiri terbentuk melalui 5-proses yang panjang. Timah merupakan elemen ke-49 melimpah di kerak bumi, dengan kadar 2 ppm. Timah juga didapat melalui proses ekstraksi bijih. Cassiterite (SnO2) adalah sumber timah yang paling utama secara komersial, walaupun sebenarnya timah sendiri juga terdapat di beberapa mineral lain seperti stannite, cylindrite, franckeite, canfieldite, teallite.

Kegunaan logam timah :
  •  Untuk membuat tin plate untuk berbagai makanan.
  •  Melapisi kaleng yang terbuat dari besi untuk melindungi dari korosi.
  •  Bahan baku logam pelapis, solder, bahan dasar kimia kuningan dan perunggu dan industri gelas
  •  Pemanfaatan timah sebagai paduan logam, contohnya pewter, bronze, platting, super konduktor,pembuatan senyawa organotin dan pembuatan senyawa kimia.

Di Indonesia, potensi timah ada di Pulau Bangka, di Pulau Belitung, Pulau Singkep dan Pulau Karimun. Selain itu, dua pertiga bagian jalur timah berada di bawah laut. Dari sekian pulau tersebut, Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Pulau Bangka yang luasnya 1.294.050 hektar seluas 25% daratan pulaunya merupakan kawasan pertambangan timah. Area pertambangan terbesar di pulau ini dikuasai oleh PT Tambang Timah yang merupakan anak perusahaan PT Timah,Tbk.
Cara penambangan timah dilakukan dengan cara antara lain :

Penambangan darat
Endapan alluvial tanah ditambang dengan pompa semprot (gravel pump). Bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan gorongan air dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlubang-lubang besar. Hal ini terjadi karena pada daerah tertentu penambangan timah dapat menghasilkan sungai  besar yang disebut kolong/danau.

Penambangan lepas pantai
Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan dapat mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai/offshore. Selanjutnya hasil produksi diproses dinstalasi pencucian lalu diangkut dengan kapal kongkang menuju ke tempat pengolahan selanjutnya.

Skema pengolahan bijih Timah hingga menjadi logam Timah
Perusahaan pertambangan timah yang beroperasi di Indonesia adalah PT Timah (Persero) Tbk dan PT Koba Tin. 35% saham PT Timah (Persero) Tbk dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, sedangkan 65% sisanya dimiliki oleh negara. Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses mengembangkan usaha di luar penambangan timah. Produksi 80% dari endapan timah sekunder yang merupakan hasil proses pelapukan endapan timah primer, sedangkan sisanya ada 20% berasal dari endapan primer itu sendiri.


Penyebaran cadangan timah terdapat di begara-negara yang berada di jalur mineralisasi, yang membujur mulai dari Cina Selatan, Birma, Muang Thai, Malaysia dan berlanjut di Indonesia. Di Indonesia, bahan tambang timah merupakan komoditas ekspor selain minyak bumi dan batubara. Berdasar teori geologi terbaru yang dikenal dengan teori tektonik global dan teori tektonik lempeng, maka jalur – jalur magmatik yang membawa cebakan mineral di kepulauan Indonesia telah dapat diketahui dan diprediksi letaknya. Pemetaan geologi yang selesai pada tahun 1995 memanfaatkan teori tersebut dalam menelusuri penyebaran batuan, menyimpulkan bahwa di Indonesia terdapat 15 jalur mineralisasi logam dasar, sebagai dasar karakteristik sumberdaya mineral di Indonesia.

Sumber:

Read More

Proses Pengolahan dan Potensi Nikel di Indonesia


Nikel adalah unsur logam berwarna putih-perak, bersifat lentur yang memiliki nomor atom 28, berat atom 58,71 berlambang Ni dan bersifat tahan karat. Nikel terbentuk karena pelapukan (laterisasi) dari batuan ultrabasa. Sebagai contoh adalah peridotit yang terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina. Sifat lain yang dimiliki nikel diantaranya mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, mempunyai kekuatan tarik cukup tinggi (50 kp/mm2), serta tergolong ke dalam grup besi-kobalt, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berguna. Karena sifat-sifatt yang telah disebutkan diatas, biasanya nikel digunakan sebagai pelapis barang-barang yang terbuat dari besi, tembanga, dan baja, lalu untuk membuat stainless steel, membuat aliase seperti monel (Ni, Cu, Fe) yang digunakan untuk membuat instrument listrik, nikrom (Ni, Fe, Cr) yang digunakan sebagai kawat pemanas, alinko (Al, Ni, Fe, Co) yang digunakan untuk membuat magnet, nikel berjenis palinit dan inver sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya bohlam lampu pijar. Sebuk nikel yang digunakan sebagai katalisator, misalnya pada pemadatan minyak kelapa, juga pada cracking minyak bumi.

bijih nikel

Sementara itu, batuan induk dari bijih nikel adalah batuan peridotit. Batuan ultrabasa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,12 %. Unsur nikel terdapat dalam kisi-kisi Kristal mineral olivine dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhaedap atom Fe dan Hg. Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa, yang disebut sianit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrothin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa. Nikel laterir dibedakan menjadi 2 macam, yaitu endapan sulfide nikel tembaga berasal dari mineral peridotit yang terbentuk akibat injeksmi magma dan konsentrasi residu (sisa). Penyebarannya di Indonesia yaitu di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Perusahaan yang bergerak di pertambangan nikel di Indonesia adalah PT. Aneka Tambang di Pomalaa Maluku Utara, PT Weda Bay Nikel di Pulau Halmahera, Nikel Mining Indonesia di Seram dan PT Vale-Indonesia di Sorowako Sulawesi Selatan serta sejumlah perusahaan lainnya seperti, First Borneo International, Yudistira Bumi Bhakti, Citra Lampia Mandin, Galena Surya Gemilang, International Nickel Indonesia, Geoore Intercontinent Indonesia, GAG Nikel, dan Iriana Mutiara Mining.

Alasan mengapa sistem penambangan bijih nikel yang digunakan adalah open pit atau open cast karena bijih nikel terletak dekat ke permukaan tanah.
Untuk sistem penambangannya yang biasa digunakan pada penambangan nikel di Indonesia yaitu dengan sistem tambang terbuka seperti open cast atau open pit. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam sistem penambangan iti yaitu:
  •  Land Clearing: Proses awal sebelum penggalian mineral nikel, yaitu pembersihan vegetasi, yang ada diatas lahan pertambangan.
  • Top Soiling: tahapan selanjutnya yaitu pembersihan/pengupasan top soil, yaitu tanah yang mengandunghumus dan unsur hara.
  • Pengupasan dan Pengangkutan Overburden: Menggunakan backhoe dan dumptruck untuk menimbun tanah penutup di lokasi penimbunan.
  •  Pengupasan dan Pengangkutan Biji Nikel: Bijih nikel yang sudah ditambang akan diangkut ke stockpile untuk ditimbun sementara pada lokasi tambang atau dikirim ke pelabuhan.
  • Penimbunan: Bertujuan untuk meminimalisasi perubahan bentang alam dan menimbun lahan bekas pertambangan.
  •  Pengangkutan: Diangkut ke lokasi pengolahan untuk diolah dan menghasilkan bahan olahan nikel.
Read More

Selasa, 15 Oktober 2013

Pembahasan Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2013



Sebelum kita membahas isi Peraturan Menteri ESDM no. 20 tahun 2013  yang biasa disebut Permen 20 ini, marilah kita membahas latar belakang mengapa Permen 20 ini bisa sampai keluar. Seperti yang kita sama-sama tahu bahwa Indonesia punya kekayaan tambang yang sangat banyak, ekspor timah dan tembaga Indonesia termasuk 10 besar di dunia. Tetapi realita yang terjadi bahan tambang yang kita miliki di ekspor dalam bentuk bijih mentah, lalu kembali dalam bentuk logam dengan harga yang meningkat berkali-kali lipat. Oleh karena itu, pemerintah membuat undang-undang yang mengharuskan perusahaan tambang untuk mengolah bijih mentah di dalam negeri sampai kadar yang di tentukan. Itu semua diatur di Undang-Undang no. 4 tahun 2009. Beberapa tahun berlalu setelah UU no.4 tersebut dikeluarkan, namun  ternyata perusahaan-perusahaan tambang tidak membuat pabrik pengolahan tetapi malah mengeksploitasi mineral secara besar-besaran. Ekspor beberapa bijih meningkat sampai 700%!

Kemudian pemerintah mengeluarkan Permen 7 Tahun 2012 untuk melarang ekspor mineral. Dengan keluarnya permen ini ekspor Indonesia menurun drastis, banyak protes dari pengusaha-pengusaha dibidang tambang. Tidak lama kemudian keluar permen 11 tahun 2012 yang isinya adalah revisi permen sebelumnya. Dengan keluarnya permen 11, ekspor bisa dilaksanakan tetapi dengan 4 syarat yaitu : status IUP Operasi Produksi dan IPR Clear and Clean, melunasi kewajiban pembayaran keuangan kepada negara, menyampaikan rencana kerja atau kerjasama untuk pengolahan mineral di dalam negri, dan menandatangani pakta integritas.

Kenyataannya, setelah keluarnya permen 11 ekspor masih turun drastis lalu berakibat neraca perdagangan minus dan ekonomi terguncang. Rupiah anjlok dari 9.000 sampai 11.000 per dollar amerikanya. Lalu pemerintah membuat revisi permen kedua yaitu permen 20 tahun 2013. Permen 20 ini berisi tentang pencabutan larangan ekspor dengan harapan devisa negara kembali naik dan perekonomian Indonesia kembali membaik.


            Permen 20 mengubah pasal 8 sehingga rencana kerja sama pengolahan dan/atau pemurnian dapat dilakukan dengan persetujuan mentri, gubernur, dan walikota/bupati. Sedangkan sebelumnya, rencana kerja sama hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Direktur Jendral atas nama mentri. Lalu pada permen 20, pasal 9, pasal 10, dan pasal 21 dihapus. Pasal 9 menyatakan bahwa pemegang IUP Produksi dapat bermitra dengan badan usaha lain hanya jika dapat persetujuan dari Direktur Jenderal atas nama menteri. Pasal 10 menyatakan bahwa jika ada pemegang IUP eksplorasi yang berdasarkan studi kelayakan tidak ekonomis untuk melakukan pengolahan atau tidak dapat melakukan kerja sama harus bekonsultasi dengan Direktur Jendral dan berdasarkan hasil konsultasi Direktur Jenderal dapat menunjuk pemegang IUP Operasi Produksi lainnya. 

Sedangkan pasal 21 menyatakan bahwa pemegang IUP Operasi Produksi dan IPR yang diterbitkan sebelum berlakunya permen 7 tahun 2012 dilarang untuk menjual bijih mentah ke luar negeri dalam waktu paling lambat 3 bulan sejak berlakunya permen 7. Dapat disimpulkan bahwa penghapusan 3 pasal ini membuat pengusaha tambang menjadi lebih mudah untuk mengekspor. Hal ini ditujukan sesuai dengan tujuan permen 20 ini dibuat, yakni untuk kembali menyehatkan perekonomian Indonesia.


            Menurut kami, dengan keluarnya permen 20 ini terkesan bahwa pemerintah plin-plan dan tidak konsisten dalam membuat peraturan. Ini akan berdampak ke beberapa kalangan, kalangan masyarakat akan menganggap pemerintah tidak kompeten dalam membuat regulasi. Sementara itu, kalangan pengusaha akan merasa bahwa pemerintah bersifat toleran dan posisi pengusaha seakan-akan di atas posisi pemerintah jadi kedepannya ada kemungkinan pengusaha akan bertindak semena-mena. Kemudian, ada kemungkinan pihak pengusaha tidak mematuhi peraturan larangan ekspor per-tanggal 12 Januari 2014 dan mendorong pemerintah untuk mengundur tanggal larangan ekspor tersebut.

            Kami berusaha melihat akar dari permasalahan ini, jika dipikirkan sebenarnya jika pengusaha-pengusaha taat untuk membuat pabrik pengolahan dan/atau melakukan kerjasama untuk mengolah mineral ini maka hal seperti ini tidak terjadi dan permen 20 tidak perlu dikeluarkan. Jadi solusi yang kami pikirkan untuk mengusahakan agar pembuatan pabrik pengolahan dan/atau kerjasama untuk mengolah mineral ini terwujud. Salah satu caranya adalah jika pemerintah membuat regulasi untuk mendukung terwujudnya pengolahan mineral ini (contoh : peminjaman modal atau membuat peraturan agar industri di Indonesia membeli logam dari pabrik pengolahan di Indonesia). Cara lainnya dengan memikat investor asing agar mau menanamkan modalnya di bidang pengolahan mineral. Masyarakat sipil juga dapat berkontribusi dengan menyampaikan aspirasi-aspirasinya kepada pengusaha tambang, agar mereka mau mengolah mineralnya di dalam negeri. Pihak mahasiswa atau masyarakat terpelajar lainnya juga dapat berkontribusi dengan aktif memberikan hasil studi dan kajian kepada pemerintah dan pengusaha untuk mendorong terjadinya pengolahan mineral di dalam negeri yang semata-mata tujuannya hanya untuk negera kita tercinta.



Read More

Selasa, 17 September 2013

Lambang Angkatan Tambang ITB 2012

Lambang adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu. Meskipun lambang bukanlah nilai itu sendiri, namun lambang sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya. Lambang dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Semisal ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, juga keagamaan. Bentuk lambang tak hanya berupa benda kasat mata, namun juga melalui gerakan dan ucapan.

Seperti yang telah disebtkan pada definisi di atas, angkatan Tambang 2012 juga memiliki lambang angkatan, lambang kami ini juga merupakan representasi dari angkatan kami,dan juga merupakan tujuan yang akan dicapai oleh angkatan kami ke depannya. Lambang angkatan kami ini digunakan sebagai lambang bendera pada angkatan kami.

Lambang angkatan Tambang ITB 2012

Lambang angkatan kami ini memiliki esensi sebagai berikut :
- warna biru dongker menunjukkan solid
- warna putih pada outline, menunjukkan kita jujur
- tulisan TAMBANG ITB 2012 menunjukkan kita tambang itb 2012
- rantai berjumlah 100 menunjukkan ikatan kekeluargaan kita (100 orang) yang tidak terputus
- palu geologi dan beliung melambangkan keprofesian tambang
- intan menunjukkan kekuatan,karena itan merupakan mineral terkuat
- muka intan berjumlah 12, menunjukkan kita angkatan 2012
- letak intan di antara persilangan palu dan beliung, melambangkan "kepantang menyerahan" kita dalam memperjuangkan 
keprofesian kita
- lingkaran luar mengartikan kata "bulatkan tekad"
- ukuran bendera: panjang 2,0 m dan lebar 1,2 m melabangkan angkatan 2012


Itu tadi adalah lambang angkatan kami yang kami tuangkan pada bendera angkatan kami,yang merupakan salah satu dari identitas kami, Tambang ITB 2012. Semoga apa yang kami cita - citakan itu dapat kami wujudkan, dan semoga Tambang ITB 2012 dapat memajukan pertambangan di bumi INDONESIA!!
Read More