Proses Pengolahan dan Potensi Nikel di Indonesia
Nikel adalah unsur logam berwarna
putih-perak, bersifat lentur yang memiliki nomor atom 28, berat atom 58,71
berlambang Ni dan bersifat tahan karat. Nikel terbentuk karena pelapukan
(laterisasi) dari batuan ultrabasa. Sebagai contoh adalah peridotit yang
terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina. Sifat lain yang dimiliki
nikel diantaranya mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, mempunyai kekuatan
tarik cukup tinggi (50 kp/mm2), serta tergolong ke dalam grup besi-kobalt, yang
dapat menghasilkan alloy yang sangat berguna. Karena sifat-sifatt yang telah
disebutkan diatas, biasanya nikel digunakan sebagai pelapis barang-barang yang
terbuat dari besi, tembanga, dan baja, lalu untuk membuat stainless steel,
membuat aliase seperti monel (Ni, Cu, Fe) yang digunakan untuk membuat
instrument listrik, nikrom (Ni, Fe, Cr) yang digunakan sebagai kawat pemanas,
alinko (Al, Ni, Fe, Co) yang digunakan untuk membuat magnet, nikel berjenis
palinit dan inver sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya
bohlam lampu pijar. Sebuk nikel yang digunakan sebagai katalisator, misalnya
pada pemadatan minyak kelapa, juga pada cracking minyak bumi.
bijih nikel |
Sementara itu, batuan
induk dari bijih nikel adalah batuan peridotit. Batuan ultrabasa rata-rata
mempunyai kandungan nikel sebesar 0,12 %. Unsur nikel terdapat dalam kisi-kisi
Kristal mineral olivine dan piroksin, sebagai hasil substitusi terhaedap atom
Fe dan Hg. Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa, yang disebut sianit.
Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan
butiran kecil bersama pyrothin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam
tanah yang terletak di atas batuan basa. Nikel laterir dibedakan menjadi 2
macam, yaitu endapan sulfide nikel tembaga berasal dari mineral peridotit yang
terbentuk akibat injeksmi magma dan konsentrasi residu (sisa). Penyebarannya di
Indonesia yaitu di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Perusahaan yang bergerak di pertambangan nikel di Indonesia adalah PT. Aneka
Tambang di Pomalaa Maluku Utara, PT Weda Bay Nikel di Pulau Halmahera, Nikel
Mining Indonesia di Seram dan PT Vale-Indonesia di Sorowako Sulawesi Selatan
serta sejumlah perusahaan lainnya seperti, First Borneo International,
Yudistira Bumi Bhakti, Citra Lampia Mandin, Galena Surya Gemilang,
International Nickel Indonesia, Geoore Intercontinent Indonesia, GAG Nikel, dan
Iriana Mutiara Mining.
Alasan mengapa sistem penambangan bijih
nikel yang digunakan adalah open pit atau open cast karena bijih nikel terletak
dekat ke permukaan tanah.
Untuk sistem penambangannya yang biasa
digunakan pada penambangan nikel di Indonesia yaitu dengan sistem tambang
terbuka seperti open cast atau open pit. Ada beberapa tahapan yang dilakukan
dalam sistem penambangan iti yaitu:
- Land Clearing: Proses awal sebelum penggalian mineral nikel, yaitu pembersihan vegetasi, yang ada diatas lahan pertambangan.
- Top Soiling: tahapan selanjutnya yaitu pembersihan/pengupasan top soil, yaitu tanah yang mengandunghumus dan unsur hara.
- Pengupasan dan Pengangkutan Overburden: Menggunakan backhoe dan dumptruck untuk menimbun tanah penutup di lokasi penimbunan.
- Pengupasan dan Pengangkutan Biji Nikel: Bijih nikel yang sudah ditambang akan diangkut ke stockpile untuk ditimbun sementara pada lokasi tambang atau dikirim ke pelabuhan.
- Penimbunan: Bertujuan untuk meminimalisasi perubahan bentang alam dan menimbun lahan bekas pertambangan.
- Pengangkutan: Diangkut ke lokasi pengolahan untuk diolah dan menghasilkan bahan olahan nikel.
0 komentar: